Tuesday 14 June 2016

Kelaparan Penduduk Venezuela Popok Di Tukar Makanan.

Kemelut ekonomi masih membelit Venezuela selama setahun terakhir. Akibatnya banyak warga yang mulai kekurangan makanan. Untuk menyiasati situasi itu, beberapa warga Venezuela berinisiatif melakukan barter alias tukar menukar barang dengan makanan.

Lantaran sekarang sudah abad ke-21, maka barter tidak lagi dilakukan di pasar melainkan lewat sosial media seperti Instagram, Facebook, dan juga aplikasi mengobrol, Whatsapp.

Biasanya para warga menukar berbagai barang kebersihan dengan makanan. Misalnya, popok dengan sekilo pasta, seperti yang dilakukan seorang pengguna Whatsapp ini.

"Saya memiliki banyak popok, saya akan menukar mereka untuk sekilo pasta," ujar seseorang di sebuah grup pesan Whatsapp, seperti dilaporkan Kantor Berita AFP, Rabu (15/6).

Si pengirim pesan yang tidak disebutkan namanya ini adalah salah satu anggota grup "Puerta del Bosque Swap Shop", sebuah grup Whatsapp yang berisi 250 orang bertetangga di Guatire, sebelah timur Caracas, Venezuela.

Grup ini memang rupanya cukup sibuk dengan pertukaran barang dengan makanan.

"Saya hanya memiliki tepung, saya akan menukarnya dengan pembalut wanita," ujar seorang lainnya. Sementara itu, yang lain juga menyahut, "Bayi saya tidak memiliki susu, saya butuh beberapa botol."

Penggagas grup pesan itu adalah seorang asisten grur Plalla Alvarez (34). Dia mengaku telah menyebar pesan kepada 400 tetangganya lewat Whatsapp dan juga kepada 600 temannya pengguna Facebook.

"Kami sampai lupa bagaimana rasanya berkomunikasi mengenai hal lainnya. Yang kami bicarakan melulu soal mendapatkan makanan, alat kebersihan dan juga obat," ucapnya.

"Orang-orang bertukar seperti ini di segala penjuru negeri," lanjut dia.

Warga Venezuela memiliki upah minimum sekitar USD 60 (setara Rp 748 ribu). Saat ini, kondisi Venezuela sedang susah, hampir dinyatakan bangkrut dan harga barang kebutuhan pokok melonjak tajam.

Dengan upah minimum yang sangat kecil, banyak penduduk susah mendapatkan makanan.